Thursday, April 21, 2011

Air Mata Keinsafan.....



~~~Air Mata~~~

”…Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk…” (QS Al-Israa [17]: 109).

Seringkali, ketika sesuatu terjadi di luar rencana, harapan dan keinginan yang lewat tidak tertangkap barulah manusia teringatkan Dia. Sedar dirinya tak mampu berbuat apa-apa, jika Allah sudah berkehendak. Saat itu biasanya manusia menangis atau berkeinginan untuk menangis. Namun, tak lama bila ada harapan dan keinginan yang terwujud, maka tertawalah ia dan lupa lagi kepada Sang Pemberi Harapan.

Amat biasa, manusia menangis, melelehkan air matanya, ketika merasa hancur,tujuannya gagal, /harapannya kabur, dan cita-citanya tidak kesampaian. Atau,apabila yang telah diusahakannnya mengalami kebuntuan. Menangis adalah cara Allah menunjukkan kekuasaan dan kemahabesaran-Nya. Air mata itu mungkin saja diciptakan untuk menyedarkan manusia agar sentiasa mengingat-Nya.

Titik-titik air bening dari kelopak mata itu adalah teguran Allah terhadap riak kenistaan yang kerap mewarnai kehidupan ini.Seperti Allah menurunkan hujan dari gumpalan awan untuk membasahi bumi dari kekeringan hingga tumbuh sayur segar dan buah yang ranum. Seperti itulah barangkali tangis manusia akan membasahi kekeringan hati dan melelehkan kerak kegersangan agar menghadirkan kembali wajah Dia yang mengiringi setiap langkah yang seterusnya.

Semestinya, tangisan meluluhkan bongkah-bongkah keangkuhan dalam dada,hingga timbul kesedaran hanya Dia yang berhak berlaku angkuh. Air mata itu akan melelehkan pandangan mata dari meremehkan orang lain dan semakin menjernihkan kacamata untuk lebih bisa melihat kebesaran dan kekuasaan Allah. Titik-titik bening itu akan membersihkan debu-debu pengingkaran yang menyesaki kelopak mata yang menjadikan manusia sering kali lupa bersyukur atas nikmat pemberian-Nya.

Dalam pada itu, melelehkan air mata membuat hati tetap basah oleh sifat tawaddhu’ dan qona’ah. Air mata menjadi tanda bahawa apa pun yang kita usahakan semua bergantung pada kehendak-Nya. Tak ada yang patut dibanggakan pada diri di hadapan sesama manusia apalagi di hadapan Allah S.W.T.Air mata akan mengantarkan kita pada kekhusyukan.

Bersyukurlah bila kita masih lagi bisa menitiskan air mata. Namun, air mata hilang pengertiannya jika tidak meninggalkan kesan dalam kehidupan setelah jatuhnya titisan yang terakhir. Tak akan ada hikmahnya, bila kesombongan masih menjadi baju utama kita kerana ia tetap kebal walaupun dengan kesekian kali tangisan keinsafan.


Wallahu a’lam~~~

Surat untuk Jiwa...


Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri serta sahabat-sahabat tercintaku yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan RasulNya di atas segalanya, kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandangan yang berbeza, lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dariNya, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan keranaNya, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah dimana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil. Dia hanya akan melihat kesungguhan dalam beramal.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah menapak di jalanNya ketika seringkali mengeluh, terasa dibebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.


Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat tercintaku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati, lalu di manakah kejujuran diletakkan? Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka, saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.Cuba kau lihat di sana! Hatimu menangis dan manakah?

Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapanNya selain ketakwaan. Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergaul terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja, saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.

Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yag masih memiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dariNya "Ya Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agamaMU, pada taat kepadaMu dan dakwah di jalanMu… "

Wallahua’lam

Sunday, April 3, 2011

.: Fitnah Wanita :.


....telah disebutkan dalam al-Adab al-Kabir oleh Ibnu Al-Muqaffi’:

“Ketahuilah bahwa sesuatu yang paling efektif merusak agama, mencelakakan jasad, meludeskan harta, mendatangkan aib, menghancurkan kehormatan dan paling drastis menjatuhkan kewibawaan adalah nafsu terhadap wanita.”

Sesungguhnya fitnah yang paling besar dan paling berat adalah wanita, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Tidak aku tinggalkan setelahku ditengah manusia fitnah yang lebih berat bagi kaum lelaki dari fitnah wanita.”

Imam Thawus ketika menafsirkan ayat Allah :

“… dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS An-Nisaa’ 28)

Beliau berkata, “Jika dia melihat wanita maka dia tidak bisa bersabar.”

Betapa banyak laki-laki yang sehat pikirannya, lalu dia melihat seorang wanita dari kejauhan yang terbungkus oleh bajunya lalu membekaslah dihatinya akan kecantikan dan keindahan tubuhnya. Hingga nafsunya terkait dengannya meski tanpa melihat dan tanpa mendengar berita tentangnya. Kemudian seakan dia tertikam karennya, tersiksa karenanya, namun dia tidak menyadarinya, sedangkan bayangan tersebut tidak sirna dari fikirannya. Maka dia senantiasa terbelenggu nafsu yang tidak terasa nikmat,hingga seandainya tidak tersisa di dunia kecuali seorang wanita saja, maka dia pasti mengira bahwa dia memiliki sesuatu yang belum pernah dia rasakan.

Ada kisah yang menjadi bukti akan beratnya fitnah wanita hingga menjerumuskan pecintanya ke jurang kekafiran.

Diceritakan oleh Ibnu al-Jauzi, di mana beliau berkata : “Telah sampai kepadaku tentang seorang laki-laki di Baghdad yang dipanggil dengan nama Shalih al-Muadzin. Dia menjadi muadzin selama 40 tahun. Dia dikenal sebagai seorang yang shalih. Suatu hari dia menaiki menara masjid untuk mengumandangkan adzan. Tiba-tiba dia melihat anak wanita seorang Nasrani yang rumahnya berdekatan dengan masjid, maka laki-laki itu tergoda olehnya. Diapun mendatangi dan mengetuk pintu. Si Wanita bertanya, “Siapa Anda?”. Dia menjawab, “Saya Shalih Al-Muadzin”. Pintupun terbuka untuknya dan begitu masuk dia langsung mendekatkan wanita itu ke tubuhnya,lalu si wanita itu berkata, “Kamu menanggung amanat, perbuatan khianat macam apa ini?” Laki-laki itu berkata, “Jika engkau setuju dengan kemauanku maka selamat,jika tidak maka aku akan membunuhmu.” Si wanita itu berkata, “Saya tidak akan menurutimu kecuali jika engkau meninggalkan agamamu.” Laki-laki itu berkata, “Saya berlepas diri dari Islam dan apa yang dibawa oleh Muhammad.”

Laki-laki itu mendekati si wanita,lalu si wanita berkata, “Kamu mengatakan itu semata-mata supaya tercapai tujuanmu, lalu kamu akan kembali kepada agamamu, (kalau benar-benar serius) maka makanlah daging babi!” Laki-laki itupun makan daging babi. Si wanita berkata,”Minumlah khamr!” Laki-laki itupun minum khamr. Ketika khamr telah berada di perutnya, dia mendekati si wanita, tetapi wanita itu masuk dan menutup pintu rumahnya sembari berkata, “Naiklah ke atas loteng sampai datang ayahku untuk menikahkanmu denganku.” Laki-laki itupun naik loteng, lalu terjatuh dan mati. Wanita itu keluar dan menutupkan kain kemayatnya, lalu ayahnya datang. Maka wanita itu menceritakan kejadian tersebut kepada ayahnya. Sang ayah mengeluarkan mayat tersebut di waktu malam dan membuangnya di perkebunan, akan tetapi tampak jasadnya. Lalu dia dilemparkan di tempat pembuangan sampah.”

Sesungguhnya ketika seseorang tergoda oleh wanita lalu terjerumus ke dalamnya, maka akan menyebabkan berbagai dampak negatif dan mafsadat bagi dunia dan akhiratnya. Ibnu al-Jauzi mengisyaratkan berbagai dampak buruk tersebut dan berkata, ‘Ketahuilah bahwa dampak negatifnya berbagai macam, ada yang sifatnya segera dan ada pula yang tertunda, terkadang kasat mata dan teradang tersembunyi pula. Dampak paling berat dan berbahaya yang tidak dirasakan oleh penderita adalah berbliknya iman dan ma’rifah. Selain itu kematian hati dan lenyapnya kelezatan munajat, bertambah kuatnya dorongan menuju dosa dan melalaikan al-Quran, meremehkan istighfar dan dampak lain yang membahayakan agamanya. Terkadang dampak tersebut merayap dengan pelan membawa kegelapan hingga menutup seluruh cakrawala hati, maka bashirahnya menjadi buta. Dampak buruk yang paling ringan adalah berupa penyakit fisik yang menimpanya di dunia dan terkadang, akibat buruk memandang, akan dirasakan oleh mata. Maka barangsiapa yang menyadari telah terjerumus ke dalam dosa yang menimbulkan efek buruk, maka hendaklah bersegera menghindar dari dampak negatifnya dengan cara taubat yang tulus, mudah-mudahan dia akan terhindar.”

Syaikhul islam Ibnu Taimiyah juga menuturkan perihal akibat menuruti syahwat yang diharamkan, “Barangsiapa yang hatinya menghamba kepada kecantikan rupa yang diharamkan baik wanita maupun anak muda, maka ini betul-betul merupakan adzab yang tak dapat dianggap remeh. Mereka adalah orang yang paling berat siksanya dan paling sedikit pahalanya. Karena orang yang tergila-gila kepada rupa disaat hati terkait erat dengannya, sementara yang dituju jauh darinya, maka akan terkumpul berbagai macam keburukan dan kerusakan yang tak satupun mampu mengukurnya selain Rabbul ibad. Di antara bencana yang timbul (karena syahwat terhadap wanita yang diharamkan) adalah berpalingnya hati dari Allah. Karena hati manakala telah mengenyam manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas untuk-Nya, niscaya dia tidak merasakan sesuatu yang lebih nikmat dari hal itu, tidak ada lagi yang lebih lezat dan lebih baik.”

Demikian besar potensi wanita asusila untuk menjerumuskan manusia ke dalam zina. Maka iblis dan antek-anteknya laknatullah ‘alaihim menjadikan wanita asusila sebagai umpan untuk menjerat mangsanya menuju jurang zina...

naudzubillah man dzolik... Moga kita sentiasa bawah lindunganNya....

~hamba kerdil~